Iseng berujung kematian orang tak bersalah

IDGS, Selasa, 2 April 2019 - Hukuman paling berat terhadap seseorang atas kasus yang terkait video games dijatuhkan kepada Tyler Rai Barriss (26). Pria asal California, Amerika Serikat ini terbukti bersalah melakukan "swatting" yang berujung pada tewasnya seorang pria berusia 28 tahun bernama Andrew Finch. 

"Swatting" adalah tindakan melakukan telepon iseng kepada nomor-nomor darurat dengan tujuan menggiring aparat berwenang menuju ke suatu alamat tertentu. Barriss didakwa bersalah pada kasus "swatting" pada tahun 2017 yang mengakibatkan Andrew Finch tewas tertembak oleh polisi.

November tahun lalu, Barriss mengaku bersalah telah melakukan 51 "swatting" di mana salah satunya berujung pada tewasnya Andrew Finch. Rupanya ia telah melakukannya selama bertahun-tahun. 

Berawal dari pertengkaran online

Semua bermula dari perseteruan di game Call of Duty: WW2 antara Tyler Barriss dengan Shane Gaskill (25) dan Casey Viner (18). Pertengkaran online itu berujung pada Gaskill menantang Barris untuk datang ke "alamat tempat tinggalnya" untuk menyelesaikan perseteruan mereka dengan jantan di dunia nyata. Alamat yang diberikan Gaskill adalah alamat Andrew Finch. 

Tanggal 28 Desember 2017, Barriss menelepon polisi lalu mengaku bahwa ia berada di rumahnya di Wichita, Kansas, dan telah membunuh ayahnya serta menyandera keluarga mereka. Celakanya, alamat yang ia berikan adalah alamat Andrew Finch yang ia dapat dari Gaskill. 

Begitu sampai di "lokasi kejadian", petugas kepolisian meminta siapa pun yang ada di dalam rumah (di alamat yang diberikan Barriss) untuk keluar. Finch yang kebingungan berjalan keluar rumah sembari "mengangkat dan menurun tangannya berulang kali" sebelum kemudian seorang petugas menembak mati dirinya. 

Dalam sebuah pernyataan, Jaksa Amerika Serikat Stephen McAllister mengatakan: "Kami harap [tewasnya Andrew Finch] mampu memberi pesan kuat akan bahaya 'swatting' yang merupakan tindakan kejahatan remaja dan tak masuk akal. Kami harap untuk mengakhiri praktek 'swatting' di komunitas game atau lainnya. 'Swatting', seperti yang telah saya nyatakan sebelumnya, bukan sekedar iseng semata." 

The ultimate “keyboard warrior”? Swatting can have deadly consequences. Don’t do it: https://t.co/viwmI2LVYM

— FOP5-30 (@TheRealFOP530)

April">

Barris resmi dijatuhi hukuman 20 tahun kurungan penjara — dua kali lipat dari hukuman seharusnya, menurut AP report via [PCGamer]. Hal ini dimaksudkan agar remaja tak lagi melakukan telepon iseng ke aparat karena dapat mengakibatkan jatuhnya korban jiwa tak bersalah. 

Rupanya hukuman tersebut belum cukup, setidaknya bagi keluarga Andrew Finch yang dilaporkan hendak mengambil jalur hukum melawan Kota Wichita dan petugas kepolisian yang terlibat dalam kematian Andrew Finch. 

Kasus Tyler Barriss ini sekarang digunakan untuk menghimbau masyarakat khususnya remaja akan bahaya "swatting" yang dapat berakibat fatal. 

(Stefanus/IDGS)

Sumber: nbcnews.com