Belakangan ini Facebook memang sedang menunjukan bahwa perusahaan mereka sepertinya memang memiliki banyak uang. Jika awalnya Facebook membeli perusahaan Instant Mesanging terpopuler di mobile WhatsApp, kemudian Facebook kembali membeli sebuah perusahaan pembuat headset 3D berteknologi Virtual Reality (VR) Oculus.

Tapi ternyata tidak semua orang menyukai langkah facebook dalam mengakusisi perusahaan Oculus tersebut. Gara-gara langkah Facebook yang cukup menghebohkan ini, sang bos Oculus diancam akan dibunuh!

Memang sebelumnya Facebook telah menyatakan bahwa mereka telah membeli perusahaan pembuat headset Oculus VR seharga Rp. 22 Trilun, tapi seiring berjalannya waktu selama proses setelah pembelian, banyak pihak yang kecewa terhadap keputusan Oculus tersebut. Banyaknya respon negatif dari berbagai masyarakat akan keputusan Oculus ini juga mengundang kekesalan beberapa pihak sampai ada seseorang yang mengancam akan membunuh sang bos karena kekecewaannya tersebut.

Seperti yang dilansir dari Gamespot, kekecewaan Fans ini terjadi karena mereka sebelumnya telah ikut mendonasikan dana mereka agar projek besar ini tercapai. Awalnya Oculus merupakan sebuah projek kickstarter yang dimana mereka mengumpulkan donasi agar akhirnya bisa bertumbuh besar seperti sekarang. Tapi ternyata saat sudah besar dan proyek tersebut rampung, perusahaan tersebut malah setuju atas pembeliannya oleh Facebook. Oculus VR sendiri sejauh ini telah berhasil merilis perangkat virtual reality berbentuk kacamata yang diberi nama Oculus Rift.

Palmer mengaku resah terhadap banyaknya respon negatif sampai ada ancaman yang akan membunuh dirinya dan keluarga. Dia menyatakan bahwa gabungnya Oculus Dengan Facebook adalah upaya untuk mengembangkan Headset tersebut

Sejak muncul pertama kali di geralaran CES 2012 lalu, Oculus Rift berhasil membuat para pengujung berdecak kagum dan sampai saat ini peminat headset tersebut terus meningkat. Angka pemesananan produk tersebut pun sangat terbilang tinggi. Tapi sejak diakusisi oleh Facebook, diperkirakan headset tersebut memiliki rencana lain di luar segmen game dengan teknologi yang dimiliki Oculus VR. Facebook berencana akan mengembangkannya untuk bisa dipakai juga sebagai alat kedokteran, pendidikan, penelitian ilmiah, komunikasi bukan sekedar game.

"Kami berharap reaksi negatif ini hanya bersifat sementara, tak ada orang yang mau mendapatkan ancaman pembunuhan dan pelecehan, terutama jika sampai melibatkan keluarga kami di rumah," ungkap Palmer Founder Oculus VR.(Afg)