Hei Guys,
Nasib Blackberry memang sudah diujung tanduk. Tidak ada langkah hebat lagi yang dapat menyelematkan perusahaan yang dulu sempat berjaya ini. Dewan komite Blackberry pun sudah mengambil langkah terakhir yang cukup kontroversial yakni menjual perusahaan. Setelah lama berunding soal kapan kepastian perusahaan ini akan dijual, akhirnya tersiar kabar bahwa Dewan Komite sudah memutuskan untuk menjual seluruh aset Blackberry pada November mendatang.
kabar waktu penjualan perusahaan ini diungkap oleh sumber yang mengetahui rencana dan permasalahan penjualan. BlackBerry juga dikabarkan sudah melakukan perbincangan dengan sejumlah pihak terkait yang ingin membelinya.
Komite Khusus yang telah diumumkan BlackBerry, dipercaya melakukan pembicaraan awal dengan pihak-pihak yang tertarik membeli sebagian perusahaan atau seluruh perusahaan. Sumber mengatakan, tim mendorong untuk membuat resolusi secara singkat ke dalam proses penjualan. Demikian dilansir Okezone. Saat ini sudah ada sejumlah calon pembeli potensial. Proses pembelian juga diharapkan segera berlangsung. Dewan Direksi BlackBerry bahkan sudah mendesak untuk melakukan resolusi cepat terkait jual-beli perusahaan.
Menariknya, tak hanya perusahaan teknologi yang tertarik dengan BlackBerry. Beberapa Perusahaan finansial keuangan di Kanada dan Amerika Serikat (AS), seperti Canada Pension Plan Investment Board dan Bain Capital disebut-sebut akan mempertimbangkan tawaran untuk membeli BlackBerry. Juga, raksasa teknologi asal Asia termasuk Lenovo. Dengan demikian perusahaan finansial itu akan bersaing dengan perusahaan teknologi yang tertarik, seperti Lenovo, Samsung, atau Dell.
CEO Lenovo Yang Yuanqing enggan memberikan komentar mendalam dalam wawancara beberapa hari lalu. Padahal Kepala Keuangan Lenovo, Wong Wai Ming, pernah mengungkap ketertarikan Lenovo untuk membeli BlackBerry. "Kami percaya industri PC dan ponsel akan terus berlanjut untuk konsolidasi. Jika target atau kesepakatan dengan strategi Lenovo, kami akan mengambil kesempatan itu," ucap Yuanqing.
Benar atau tidaknya informasi yang beredar, sampai saat ini Blackberry enggan untuk memberikan konfirmasi akan kebenarannya.(Afg)