Pagi hari ini, para pecinta eSports terutama Dota 2 gempar dengan adanya kabar memalukan dari salah satu tim eSports Dota 2 tanah air yaitu Mahameru. Bagaimana tidak, skandal yang dijalankannya dalam sebuah turnamen bertaraf Internasional tersebut secara tidak langsung dapat mencoreng nama baik eSports di Indonesia.

Melalui website resmi joinDOTA, pihak penyelenggara dari turnamen tersebut menyatakan jika Mahameru terlibat skandal pengaturan permainan (matchfixing) saat ingin bertanding melawan tim Zero Lattitude. Para pemain Mahameru yang terbukti terlibat skandal tersebut antara lain Dhiery 'Spaceman', Jourdan 'Oclaire', Gunawan 'Spica' Leman, dan juga Fajar 'Benclung' Maulana. Akibat aksi yang tidak sportif ini, keempat pemain tersebut pun tidak diperbolehkan lagi ikut di berbagai turnamen dan juga liga milik joinDOTA selama satu tahun. Sedangkan untuk tim Mahameru, hanya terkena sanksi diskualifikasi.

Menanggapi hal ini, Irliansyah Wijanarko selaku Owner, Manager dan juga Founder dari tim tersebut langsung angkat bicara. Melalui fanspage remsi Mahameru ia menyatakan jika kabar yang melibatkan tim miliknya tersebut adalah benar. Namun ia menegaskan jika tim Mahameru tidak di blokir oleh joinDOTA melainkan didiskualifikasi dari musim yang sedang berjalan saat ini. 

Menurutnya, tim Mahameru saat ini sudah mulai lepas kontrol karena tidak terorganisasi dengan baik. Selain itu, kebutuhan finansial yang dialami oleh para pemain juga menjadi alasan utama penyebab terjadinya kasus pengaturan pertandingan ini. Atas adanya kasus ini, ia juga secara resmi membubarkan roster Dota 2 dan status organisasi Mahameru berubah menjadi Vakum. Tidak lupa juga ia secara pribadi dan atas nama Mahameru meminta maaf atas insiden mengecewakan ini.

<fjr>