Seorang hacker yang masih duduk di bangku sekolah dengan inisial AD ini berhasil dibekuk oleh tim Cyber Crime Kepolisian Jawa Timur awal April 2014 yang lalu. AD sendiri saat ini masih berusia 16 tahun dan masih duduk di bangku sekolah di salah satu SMK di Sangatta Utara, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Ia diduga sebagai peretas yang telah berhasil membobo dua perusahaan besar yang berada di Jawa Timur dan Yogyakarta.

Berita penangkapan ini sendiri baru tersiar beberapa waktu yang lalu saja, hal ini disebabkan oleh keluarga AD yang merasa cemas dengan keberadaan anaknya yang kabarnya saat ini sering berpindah-pindah tahanan selama dibawa oleh tim Cyber Crime Polda Jatim tersebut. MA yang merupakan kakak dari AD mengatakan kalau sebenarnya ia tak percaya bahwa adiknya adalah seorang hacker. Ia juga mengatakan kalau di rumahnya juga tidak memiliki komputer dan koneksi internet, hal inilah yang membuat MA tak percaya kalau adiknya tersebut adalah seorang hacker.

Penangkapan AD sendiri telah dibenarkan oleh Kepala Reskrim Kutai Timur, AKP Yogie. Ia mengatakan bahwa bersama dengan Polres Kutim, tim Cyber Crime Polda Jatim telah berhasil menangkap AD di rumahnya sendiri pada tanggal 2 April 2014 yang lalu. Yogie sendiri menegaskan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh AD saat ini memang bukan wewenang ranah Polres Kutim, karena perusahaan yang menjadi korban dari peretasan tersebut berada di pulau Jawa. Saat ini AD masih diduga telah menembus dua rekening perusahaan besar yaitu Indo Abadi Sari Makmur, Jatim dan Citos di Yogyakarta.

Ayah AD sendiri saat ini berprofesi sebagai tukang ojek anak sekolah di Kutai Timur, sedangkan ibunya hanya sebagai seorang ibu rumah tangga. Keluarga AD sendiri berharap masalah ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan mengingat nominal yang diambil AD hanya 7 juta Rupiah saja. Namun dari data yang terlapor di kepolisian, keuangan dua perusahaan tersebut mencapai angka 30 miliar Rupiah. <bms>