Day 2, Seri B4

IDGS, Jumat, 16 Agustus 2019 - Pertandingan keempat dari Grup B yang dilangsungkan hari ini menyajikan beberapa kejutan. Sedangkan Evil Geniuses yang tampil melempem akhirnya mendapat secercah harapan. Yuk langsung kita bahas saja! 

Evil Geniuses 2-0 Royal Never Give Up

Upaya EG dalam menjaga asa mengangkat trofi Aegis mendapat perlawanan ketat dari Royal Never Give Up. Meski juga tampil mengecewakan, RNG tak ingin menduduki posisi juru kunci dan tereliminasi paling awal dalam The International yang digelar di kampung halaman mereka. 

EG mengandalkan draft pushing pada game pertama lewat Kunkka, Crystal Maiden, Leshrac dan Abaddon. Sedangkan strategi RNG menyisakan Faceless Void untuk berjaga-jaga bila permainan terulur hingga late game. Sayangnya keputusan setengah hati itu jadi bumerang bagi RNG, karena EG bermain taktis dan rapi untuk mendominasi permainan. Hanya kengototan RNG lah yang membuat game pertama berlangsung hingga 44 menit, namun kemenangan tetap terbang ke pihak EG. 

Agaknya memang menjadi tim yang tertekan dalam game pertama dengan durasi panjang menguras stamina. Beberapa tim telah terbukti langsung kelimpungan pada game kedua dan kalah mengenaskan setelah berjuang habis-habisan namun tetap kalah di game pertama. RNG tidaklah pengecualian, dan hanya butuh setengah jam bagi EG untuk mencukur mereka dengan perbedaan kill dan networth yang jauh. Menjadikan laga ini kemenangan telak pertama EG sekaligus titik terang dalam performa buruk mereka di hari pertama dan laga pertama hari kedua melawan OG. 

Virtus.pro 0-2 Natus Vincere

Salah satu kejutan dalam hari kedua TI9 kali ini. Virtus.pro merupakan salah satu favorit terkuat meraih trofi Aegis di Shanghai, sedangkan Na'Vi hanya dianggap sebagai "tim masa lalu" yang berusaha keras mengulang masa kejayaannya dulu. Performa Na'Vi sejauh ini juga angin-anginan dengan hanya menorehkan hasil imbang. Namun semua berubah ketika bertemu dengan beruang dari Rusia. 

VP membuat kejutan dengan memberi Leshrac kepada Ramzes666 yang biasanya memegang hero carry. Draft VP memang berorientasi ke arah pushing, memperlihatkan niat mereka untuk secepat mungkin meraih kemenangan di game pertama untuk membangun momentum. Sayangnya hal yang terjadi justru sebaliknya. 

Sven, Razor, dan Axe Na'Vi memporak-porandakan jajaran hero VP, mengakhiri game pertama dengan kemenangan telak 12 vs 28 pada menit 39. 

Belajar dari kesalahan tersebut, VP mengganti strategi dengan memilih dua hero core pada diri Weaver dan Outworld Destroyer. Namun Na'Vi menggunakan draft yang nyaris sama dengan draft mereka pada game pertama, minus Sven yang digantikan dengan Bloodseeker. Pergantian ini terbukti mujarab bagi Na'Vi. Bloodseeker yang dipercayakan kepada Crystallize itu menghancur-luluhkan skuad VP dan mengakhiri game kedua dengan skor 16-3-12. Na'Vi akhirnya sukses meraih kemenangan telak pertama mereka di Shanghai dan posisi mereka meroket ke peringkat 3 Grup B. Sedangkan VP lengser ke posisi 6 dengan 3 poin, sama dengan Evil Geniuses. 

OG 2-0 Ninjas in Pyjamas

Juara bertahan OG, yang tampil angin-anginan pada musim DPC 2018-19 dan lolos ke TI9 dengan susah payah, menunjukkan keperkasaannya pada dua hari pertama fase grup. Mereka menjadi satu dari dua tim yang meraih hasil nyaris sempurna dengan memenangkan semua laga mereka dan satu kali ditahan imbang. Hasil ini hanya kalah dari Team Secret yang meraih catatan kemenangan sempurna di semua laga. 

Melawan NiP yang tampil melempem di Shanghai, draft N0tail dkk sangat mengejutkan di mana ana yang biasanya diplot sebagai hard carry, dipasrahi menjadi support dengan Io. Namun hal itu tak menyurutkan naluri carry ana yang mengemas jumlah kill tertinggi pada game pertama dengan 11 kali kill dan hanya 5 kali mati, ditambah 16 assist membuktikan kehebatan pemain muda asal Australia ini. 

Draft NiP tidak terlalu berbeda jauh dari meta saat ini, namun hal itulah yang membuat mereka seperti kurang tajam dibandingkan OG yang tampil dengan draft menyegarkan. Sempat mendominasi laga hingga 36 menit, NiP pecah konsentrasi dan membiarkan OG mencuri kemenangan lewat comeback brilian. 

Game kedua, ana kembali menggunakan Io dan berduet dengan Troll Warlord-nya Topson. Game pertama seolah terulang kembali, di mana lagi-lagi NiP menguasai jalannya permainan bahkan unggul selisih networh mencapai 9.000 pada menit 24. Namun, lagi-lagi, OG dengan tenang membalikkan keadaan, memaksa NiP melewatkan kemenangan di depan mata. Entah bagaimana OG yang secara statistik berada di bawah NiP bisa bermain seolah merekalah yang unggul, dan benar-benar sanggup mencuri kemenangan. Seolah-olah OG sengaja memberi keunggulan di fase awal permainan pada NiP. Luar biasa OG!

Dengan hasil ini, OG pun kokoh memuncaki Grup B, sedangkan NiP menemani Royal Never Give Up dengan mengemas hanya 1 poin dan terancam tereliminasi dari turnamen lebih awal. 

Vici Gaming 1-1 Infamous

Infamous merupakan tim calon tereliminasi di Grup B, sedangkan VG merupakan salah satu unggulan juara sekaligus penguasa Grup B bersama dengan OG. Siapa sangka, Infamous sanggup menjegal langkah VG menggapai torehan kemenangan sempurna di semua laga dan harus puas dengan hasil imbang. 

VG seperti terlena akan performa ciamik mereka di Shanghai, sementara Infamous terus gigih berjuang agar tidak tereliminasi dari turnamen. Perjuangan Infamous terbayar dalam pertarungan sengit game pertama di mana setelah bertahan ketat selama 47 menit lamanya, mereka sanggup melakukan comeback dan mencuri kemenangan dari depan mata VG. 

Sayangnya sama dengan catatan tim lain, menjadi tim yang tertekan dalam waktu yang panjang di game pertama berakibat buruk bagi mereka di game kedua. VG dengan mudah mengambil kembali kemenangan dari Infamous pada game kedua. Yang dkk hanya butuh 30 menit untuk mengakhiri perlawanan Infamous. Meski begitu, hasil imbang ini cukup bagi infamous untuk menjauhkan mereka dari zona merah.

Partai selanjutnya adalah seri A5 yang mempertemukan: 

• Team Liquid vs. PSG.LGD
• Alliance vs. Keen Gaming
• TNC Predator vs. Newbee
• Chaos Esports vs. Mineski

(Stefanus/IDGS)