Brand dari Xiaomi memang cukup besar di Indonesia ini. Terlebih karena smartphone yang memiliki basis di negeri Tirai Bambu tersebut memiliki harga yang murah, ponsel tersebut juga memiliki spesifikasi yang bisa dibilang tinggi jika dibandingkan dengan rival-rivalnya. Beberapa waktu yang lalu, Xiaomi baru saja mengumumkan kembalinya ponsel mereka ke Indonesia dengan membuka pabrik di Batam. Namun untuk kembali dari hilang selama 1 tahun bukanlah perkara yang mudah, sebab Xiaomi juga harus bersaing dengan para kompetitor yang sejatinya memang sudah terlebih dahulu ada di Indonesia.
Seperti yang dilansir via laman Digitimes (22/2/2017), Xiaomi dikabarkan lagi gencar menggarap ponsel-ponsel mereka untuk yang kelas menengah hingga kelas high-end. Hal ini mengindikasikan bahwa Xiaomi akan mulai mengurangi ponsel-ponsel murah mereka untuk diproduksi. Seperti yang diketahui, Xiaomi beberapa waktu terakhir memang fokus untuk membuat ponsel dengan harga yang murah untuk kelas menengah ke bawah. Bahkan untuk ponsel flagship mereka sendiri juga bisa dibilang masih lebih murah harganya dibandingkan dengan ponsel-ponsel pabrikan lainnya. Hal ini bukan tidak mungkin Xiaomi akan mulai mengurangi produksi ponsel-ponsel murahnya.
Hal ini semakin diperkuat dengan peluncuran 2 ponsel flagship oleh Xiaomi pada akhir tahun yang lalu secara bersamaan. Kedua ponsel tersebut adalah Mi Note 2 dan Mi Mix yang baru dipasarkan di China secara ekslusif. Pada awal penjualan ponsel ini sendiri terbilang cukup sukses dan mendapat sambutan baik. Terbukti hanya dalam waktu 50 detik saja ponsel Mi Note 2 tersebut ludes untuk penjualan pertama. Padahal jika melihat ke harga dari ponsel tersebut cukup mahal dibandrol dengan harga 5,3 juta Rupiah.
Tak berhenti sampai di situ saja, ponsel Mi Mix juga mendapatkan sambutan yang menggelegar pada penjualan pertama. Meski dibandrol lebih mahal dengan harga 6,7 jutaan Rupiah waktu itu, ternyata ponsel tersebut hanya butuh waktu 10 detik saja untuk ludes.