Belum lama ini memang telah terdengar sebuah rumor yang mengatakan kalau China akan membuat sistem operasi sendiri untuk menyaingi Android dan iOS yang memang lagi meraja di dunia ini untuk sistem operasi perangkat mobile. Ternyata rumor ini tak sekedar sebuah kabar angin belaka, China membuktikannya dengan meluncurkan sebuah operating system yang bernama COS. CIba baru saja mengumumkannya beberapa waktu yang lalu.
COS yang merupakan kependekan dari China Operating System ini cukup menarik dibahas, karena kabarnya negara Tirai Bambu tersebut meng-klaim kalau sistem operasi ini lebih baik dari pada iOS dan Android dari segi keamanan.
"Sistem operasi open source yang ada menimbulkan risiko keamanan, dan sistem buatan luar negeri kesulitan beradaptasi di Cina (dengan bahasa yang berbeda), masalah itulah yang diperbaiki di COS," tulis Chinese Academy of Sciences dalam salah satu artikelnya seperti dilansir Times, seperti yang dikutip dari inet.detik 23/01/2014).
Saat ini pembicaraan menjadi panas mengingat China adalah salah satu negara yang paling sering meng-copy berbagai produk yang ada di dunia ini. Banyak yang mengatakan kalau sistem operasi ini memang sangat mirip sekali dengan Android. Walaupun pemerintah China sendiri sebelumnya telah mengatakan kalau COS sendiri memang telah dibangun dari awal oleh orang-orang ahli yang terpilih, namun banyak analis yang mengatakan kalau COS adalah Android yang telah dimodifikasi secara habis-habisan.
Di China sendiri bahkan COS juga kerap kali disindir dengan kepanjangan Copy Other System. Hal ini seperti yang dituliskan di website Sina Weibo. "Namanya seharusya Copy Other System. Ini bukan open source, mereka (tim pengembang COS-red) pasti takut bahwa orang lain akhirnya bakal melihat bahwa kode sumbernya adalah sama seperti Android," tulis byxu, salah satu pengguna Sina Weibo. Tindakan copy ini sendiri makin diperkuat dengan adanya sebuah video demo dimana ketika COS dijalankan pada ponsel HTC Butterfly S, dimana OS ini dapat berjalan langsung dengan baik tanpa harus penyesuaian. Hal ini tentu tak menutup kemungkinan pencurigaan karena ponsel tersebut memang mengusung OS besutan Google. <bms>
