Virtus.pro, Team Liquid, Team Secret, dan PSG.LGD telah menunjukkan bahwa mereka berada di atas tim-tim Dota 2 lain sepanjang musim dan membuktikan bahwa mereka kandidat utama untuk membawa pulang trofi Aegis pada edisi teranyar kompetisi eSports dengan nominal hadiah terbesar di planet Bumi, The International 8. 

Setiap tahunnya tim-tim dari penjuru dunia berkumpul di tempat yang sama dan tujuan yang sama di mata mereka -- untuk membawa pulang titel serta trofi paling bergengsi dalam Dota 2, Aegis. Hanya satu tim yang bisa meraihnya, dan meski dalam sejarah The International terdapat beberapa kuda hitam yang mengganggu langkah para tim favorit menuju singgasana juara, mayoritas penggemar dan pelaku judi eSports tentunya memiliki tim unggulan mereka dimana umumnya adalah mereka yang menduduki peringkat teratas dalam ranking Dota Pro Circuit (DPC) serta mendominasi lawan-lawan mereka. 

Virtus.pro, Team Liquid, Team Secret, dan PSG.LGD menguasai 4 besar DPC musim 2017-2018 dengan beberapa performa spektakuler dan mencengangkan serta otoritas yang nyaris tak tertandingi. Para raksasa ini menjadi unggulan untuk menjadi tim nomor satu pada The International 8 yang akan diadakan pada 15 Agustus bulan depan. 

1. Virtus.pro 

Sumber: ESL

Mayoritas line-up dari Virtus.pro telah bermain bersama selama hampir 2 tahun, dengan hanya satu perubahan dalam roster mereka pada bulan Februari lalu ketika VP menukar Ilya 'Lil' Ilyuk dengan Vladimir 'RodjER' Nikogosyan dari Na'vi. 

Dalam 2 tahun terakhir, tim eSports asal Rusia ini telah menciptakan sebuah masterpiece dalam dunia Dota 2 -- gaya permainan, kepribadian serta kehadiran mereka adalah sebuah karya seni yang mampu menyihir para penggemar dari seluruh dunia. 

VP pada awalnya tidak melakukan start yang cukup bagus dalam DPC musim ini. Mereka tersandung dalam event pertama yang mereka ikuti -- PGL Open Bucharest, gagal lolos ke babak kualifikasi. Mungkin kegagalan ini lah yang mengganggu tidur nyenyak sang beruang dan membangkitkan binatang buas Rusia tersebut. Mereka dengan cepat bangkit dari kegagalan yang dibuktikan dalam event ketiga DPC yang juga merupakan turnamen Major pertama pada musim ini -- ESL One Hamburg Major. Di Jerman ini lah, tim Rusia tersebut sukses meraih salah satu titel pertama dari seri ESL dan melapangkan jalan mereka untuk terus mendominasi beberapa ESL Major berikutnya, -- ESL One Katowice dan ESL One Birmingham, belum lagi hadiah MVP  berupa sedan Mercedes-Benz E-Class. 

Sepanjang musim mereka mampu melebihi ekspektasi, menggondol titel major pertama pada tahun 2017 dan 2018 serta menjadi tim pertama yang menjuarai dua titel major secara berturut-turut, belum lagi menjadi tim pertama yang lolos ke TI8 melalui direct invite alias undangan langsung tanpa kualifikasi di tengah musim, jauh sebelum tim-tim lain berhasil mengamankan posisi mereka di TI8. 

Meski sudah mengamankan posisi mereka, VP menolak untuk kendur. Malahan, mereka terus menerjang maju dan mengumpulkan total 12,372 point kualifikasi. Jumlah itu hampir 3000 point lebih banyak dari Team Liquid di posisi kedua. 

Virtus.pro Roster: 

 Roman "Ramzes666" Kushnarev

 Vladimir "No[o]ne" Minenko

 Pavel "9pasha" Khvastunov

 Vladimir "rodjER" Nikogosyan

 Alexei "Solo" Berezin

_____________________________________________________________________________________________________

2. Team Liquid 

Sumber: PerfectWorld

Team Liquid bisa dibilang merupakan salah satu tim dengan dukungan terbanyak. Sejak sukses membawa pulang trofi Aegis di The International 7, tim ini termasuk satu dari sedikit skuad yang berhasil memenangkan titel juara TI namun tidak terkena kutukan keretakan tim pada musim berikutnya. Mereka terus menjadi yang terdepan dan mendominasi pada awal DPC melalui Starladder i-League Invitational Season 3 dan yang terakhir adalah China Dota 2 Supermajor. 

Menjadi juara TI7, Team Liquid diundang pada event pertama DPC 2017-2018 minor. Permainan solid mereka membuat mereka tak terkalahkan sepanjang kompetisi tersebut dan mereka pun merebut titel DPC pertama yang menggunakan sistem baru. 

Liquid terus menghentak dengan menduduki peringkat 3-4th di ESL One Hamburg, 1st di DotaPit, 2nd di DreamLeague Season 8 dan diikuti dengan runner-up di ESL One Genting. Mereka kembali merebut titel dalam StarLadder invitational kedua sebelum meraih peringkat ketiga di ESL One Katowice, Bucharest Major, dan DreamLeague Season 9. 

Performa buruk di DAC berhasil mereka lewati dengan menjadi runner-up dalam Epicenter XL Major. Lalu kembali mereka menurun saat secara mengejutkan hanya menduduki peringkat 7-9th di ESL One Birmingham. Hasil mengecewakan tersebut agaknya membuat Team Liquid benar-benar ingin memastikan derajat tim mereka sebagai tim besar, dan mereka pun mengamuk di China Dota 2 Supermajor dan sukses mempertahankan gengsi mereka sebagai tim raksasa di ranah Dota 2. 

Eksistensi Team Liquid yang sangat terasa tak hanya memberikan mereka direct invitation ke TI8, namun juga membuat mereka mengantongi total pendapatan terbanyak dalam Dota 2, dengan nominal mencapai US$ 15,547,847.10 sejauh ini. Dan jika mereka berhasil mendapatkan Aegis dalam TI8 tahun ini, maka mereka akan mencetak rekor sebagai tim pertama yang menjuarai The International dua kali berturut-turut. 

Team Liquid Roster: 

 Lasee "MATUMBAMAN" Urpalainen

 Amer "Miracle-" Al-Barkawi

 Ivan "MindControl" Ivanov

 Maroun "GH" Merhej

 Kuro Salhi "Kuroky-" Takhasomi

_____________________________________________________________________________________________________

3. PSG.LGD 

Sumber: Epicenter

Tim Tiongkok PSG.LGD mencuri perhatian dari komunitas Dota 2, mendaki klasemen DPC, membuat para penonton dan musuh-musuhnya hanya bisa melihat mereka mengumpulkan momentum dengan berevolusi di setiap eventnya. 

Paruh pertama dari DPC 2017-2018 cukup sulit bagi tim Tiongkok ini. Mereka seringkali terjungkal di saat sedikit lagi mencapai event LAN, dan hanya mengambil peringkat kedua atau ketiga di kualifikasi regional. Mereka akhirnya berhasil lolos ke Perfect World Masters dimana mereka berhasil menduduki peringkat 9-10th dan kemudian mereka kembali tampil mengecewakan dengan hanya menduduki peringkat 8-9th dalam Dota Summit 8. Di antara kedua event tersebut, PSG.LGD juga turut serta dalam MDL Macau yang lagi-lagi mereka hanya bisa menempati posisi 5-9th. Semua itu membuat tim ini tampak biasa saja dan mereka mengakhiri musim dengan membutuhkan banyak penyesuaian jika mereka ingin memperoleh suatu pencapaian yang pantas untuk dibanggakan -- dan mereka melakukannya dengan mengejutkan. 

Dengan dimulainya tahun 2018, mereka mendatangkan Yang "Challice" Shenyi serta Yap "xNova" Jian Wei. Menyesuaikan role, gaya bermain, serta strategi, tim Tiongkok ini pun akhirnya meroket dan bertransformasi menjadi sebuah rising star dengan penampilan yang berbalik 180° dari sebelumnya. Mereka memulainya dengan kesuksesan dalam tiap kualifikasi dan pada akhirnya pencapaian mereka datang seperti air terjun. 

Mereka menerjang ke posisi kedua di Starladder i-League Invitational Season 4, sempat anjlok kembali pada ESL One Katowice dengan peringkat 9-12th, lalu meroket lagi dengan menjadi runner-up pada Dota Asia Championship 2018, juara 1 pada EPICENTER XL, dan menjuarai MDL Changsha Major dan berakhir dengan peringkat ketiga dalam China Super Major. 

PSG.LGD Roster: 

 Wang "Ame" Chunyu

 Lu "SOMNUS?M" Yao

 Yang "Challice" Shenyi

 Xu "Fy" Linsen

 Yap "xNova" Jian Wei

_____________________________________________________________________________________________________

4. Team Secret 

Sumber: DreamLeague

Tim terakhir dari para unggulan The Internation 8 ialah Team Secret. 

Clement "Puppey" Ivanov adalah seorang kapten yang sarat pengalaman dan bisa dibilang merupakan salah satu kapten top dalam sejarah Dota 2. Memulai karir dari era DotA, ia memiliki visinya sendiri serta cara memimpin yang tampaknya memang berpengaruh besar bagi timnya. 

Meski Team Secret berpartisipasi pada lebih dari setengah event-event DPC sepanjang musim 2017-2018, mereka hanya bisa mengamankan 3 titel dan 1 kali runner-up. 

Pada awal tahun, tim asal Eropa ini mendominasi wilayah EU, mengambil seluruh slot kualifikasi untuk tiga event pertama di awal tahu dimana mayoritas slot tersebut untuk dua bulan pertama sebelum organizer turnamen mengundang mereka secara langsung. Dengan penyelesain yang ciamik, mereka pun meraup poin demi poin, melanjutkan hegemoni mereka dalam beberapa events hingga pada akhirnya mereka memperoleh titel pertama pada musim ini di DreamLeague Season 8, sebuah prestasi yang berhasil mereka ulangi lagi pada DreamLeague Season 9. 

Di saat mereka mungkin bukanlah tim dengan catatan terbaik atau penampilan paling memukau, Team Secret adalah sebuah tim yang konsisten dan mampu menduduki peringkat 4 pada ranking DPC. Terdiri dari talenta yang dikombinasikan dengan pengalaman, tidak diragukan lagi bahwa Team Secret bisa dibilang merupakan salah satu unggulan dalam The International 8. 

Team Secret Roster: 

 Marcus "Ace" Hoelgaard

 Yeik Nai "MidOne" Zheng

 Adrian "Fata" Trinks

 Yazied "YapzOr" Jaradat

 Clement "Puppey" Ivanov

_____________________________________________________________________________________________________

The International 2018

The International 2018 akan dimulai pada tanggal 15 Agustus 2018 dan dijadwalkan akan berlangsung hingga 25 Agustus. Untuk pertama kalinya, The International akan diadakan di Vancouver, Kanada dengan 18 tim peserta. Untuk saat ini prize pool yang terkumpul telah mencapai lebih dari US$20 juta dikarenakan tambahan yang besar dari penjualan weekend bundle. Ayo nih, mana jagoan kalian? 

Sumber: Gosugamers