Demonstrasi Google Stadia dalam GDC 2019. (Kredit: Google)

IDGS, Selasa, 26 Maret 2019 - Google merilis spesifikasi dari platform cloud-gaming terbaru mereka, Google Stadia. Platform tersebut akan menggunakan prosesor modifikasi serta kartu grafis ultra cepat. 

Untuk CPU, Stadia menggunakan chip kustomisasi 2.7GHHz x86 dengan hyper-threading serta 9.5MB L2+l2 cache, sedangkan AMD dipercaya menjalankan grafik dengan 10.7 Teraflops GPU 56 dengan compute units dan HMB2 memory. Mesin untuk Stadia memiliki RAM sebesar 16GB dengan kecepatan transfer 484GB/detik. Sebagai tambahan, sebuah SSD akan digunakan untuk performa maksimal demi meningkatkan load-time. 

Platform cloud-gaming Google Stadia membutuhkan kecepatan internet 25Mb/s untuk kualitas gaming 1080P dengan 60 FPS, dan 30Mb/s untuk gaming dengan kualitas 4K. 

(fossbytes.com)

Untuk saat ini performa dari Google Stadia masih terkendala oleh tingginya latensi dibandingkan dengan PC mau pun konsol. Akan tetapi Google Stadia sudah jauh lebih baik dibandingkan wujud awalnya bernama Google Project Stream yang latensinya mencapai 179ms (millisecond). 

Konsol streaming Google memiliki delay sebesar 166ms antara pemain menekan suatu tombol hingga aksi dalam game dijalankan. Sebagai perbandingan, latensi untuk Xbox One adala 145ms sedangkan PC dengan 60 FPS memiliki latensi hanya 79ms. 

Untuk spesifikasi hardware, Google Stadia memang sudah mengungguli konsol-konsol terkini. Namun ke depannya bisa jadi konsol-konsol tersebut juga akan mencapai standar yang sama atau bahkan lebih. Tentunya kelebihan Stadia tak bisa ditiru konsol karena pemain tak perlu membeli atau mengupgrade hardware. 

Google Stadia diperkirakan akan diluncurkan pada tahun ini, dan belum ada kepastian atau kisi-kisi mengenai harga layanannya untuk saat ini. 

(Stefanus/IDGS)

Sumber: fossbytes.com