Vandaria Saga sebagai salah satu properti intelektual fantasi terbesar di Indonesia akan meluncurkan kampanye crowdfunding untuk Winterflame Game melalui Kickstarter. Untuk mengerjakan game yang merupakan bagian dari semesta Vandaria ini, mereka bekerja sama dengan PT Artoncode Indonesia. Tidak main-main, dalam mengembangkan game ini Artoncode berniat untuk mengukir sebuah tolak ukur baru untuk game produksi Indonesia di mata dunia internasional dengan memanfaatkan kekayaan sejarah dan semesta Vandaria.
Winterflame Game ini mengangkat tokoh utama yang berbeda dari novel Vandaria Saga: Winterflame, yang sudah beredar sejak akhir tahun 2014 lalu. Namun, cerita dalam game ini mengambil latar di benua yang sama dengan novel tersebut. Seperti tercermin dari judulnya, game ini juga memiliki hubungan dengan artefak Winterflame yang menjadi akar kisah dari novel tersebut. Mengangkat genre puzzle adventure, Winterflame Game menggunakan beberapa game sebagai acuan dalam pengembangannya seperti Limbo, seri Max and the Magic Marker, Ori and the Blind Forest, serta Child of Light.
Beberapa fitur dan mekanisme gameplay menarik sudah disiapkan tim pengembang dalam game ini. Pertama, ada magic gauntlet, yaitu sebuah artefak yang mampu meluncurkan berbagai macam peluru untuk beradaptasi mengatasi berbagai rintangan. Selanjutnya, game ini juga memiliki beberapa fitur lain seperti physics-based puzzle, jalan cerita yang bercabang, companion system yang akan terhubung dengan media sosial, serta landscape magis yang akan berubah-ubah karena dipengaruhi oleh efek puzzle dalam gameplay-nya.
Artoncode Indonesia sendiri sudah membawa Winterflame Game ke Game Developer Conference 2015 di San Francisco, Maret lalu. (Lebih lanjut tentang persiapan GDC dapat dibaca di http://bit.ly/VandariaGDC). Tujuannya adalah untuk menjajaki pasar internasional sekaligus bekerja sama dengan pelaku-pelaku ternama industri game demi membuka jalan untuk kesuksesan yang lebih besar. Sambutannya pun cukup positif, dimana Winterflame Game berhasil menarik minat beberapa tokoh ternama dalam industri game seperti Ron Gilbert yang dikenal lewat beberapa game adventure klasiknya seperti Monkey Island dan Maniac Mansion, serta Dieter Schoeller, CEO dari Headup Games yang merupakan developer dari Limbo.
Tanggapan positif dari beberapa tokoh industri game ternama dalam GDC 2015 inilah yang membuat Artoncode semakin bersemangat dalam melaksanakan kampanye Kickstarter dari game ini. "Saya melihat kesempatan ini sayang sekali apabila dilewatkan. Orang-orang yang terkesan dengan Winterflame di GDC 2015 masih ingat dengan game ini, bahkan ada yang sudah berjanji akan mendukung Winterflame Game di Kickstarter nanti," ungkap CEO dari Artoncode Indonesia, Indra Gunawan.
Kampanye Kickstarter untuk Winterflame Game sendiri akan dimulai pada 21 April 2015 mendatang dan direncanakan berlangsung selama 31 hari dengan target pendanaan yang ingin dicapai sebesar US$ 58,000. Tagar Twitter yang dipersiapkan untuk kampanye ini adalah #TheHopeIsInYourHand dan #AgainstAllOdds. Kedua tagar ini mengacu kepada tokoh utama game ini, Lev yang harus menghadapi rintangan luar biasa demi menemukan kembali sahabatnya. Dalam usia yang baru 13, bocah bertangan satu ini dihadapkan pada perangkap dan makhluk-makhluk yang telah hidup sejak era penciptaan.
Kedua tagar ini juga memiliki arti tersendiri bagi Artoncode dan Vandaria karena mengacu pada perjuangan keduanya yang akan menghadapi pasar internasional. Keduanya akan menghadapi rintangan yang sangat berat dengan memasuki pasar internasional ini, namun tetap memutuskan untuk maju dan melawan, serta tidak mengenal kata menyerah.
Untuk membantu mewujudkan suksesnya Winterflame Game, Vandaria dan Artoncode juga akan mencoba menggandeng pelaku industri kreatif lokal. Salah satu wujudnya adalah dengan mengajak musisi lokal yang tertarik untuk bersama-sama mengisi soundtrack game ini. Winterflame Game menurut rencana akan diluncurkan untuk PC dan Steam pada akhir 2015, bertepatan dengan musim dingin. Setelah itu, menyusul game ini juga akan dirilis untuk mobile platform seperti iOS dan Android pada tahun 2016 mendatang.
