IDGS, Selasa 27 Agustus 2019 - Ajang final yang mempertemukan tim kuat Eropa yaitu Tim Liquid dan Tim OG di The International 2019 Shanghai (25 Agustus 2019). Menyisakan kisah sejarah baru di DOTA 2, OG menjadi tim yang menorehkan beragam fakta unik di The International.

Dimulai hancurnya kekeluargaan OG yang dijalin sejak lama yakni S4 dan Fly meninggalkan OG, sampai puncaknya mereka memenangkan dua kali gelar The International secara beruntun. Penulis IDGS akan memberikan fakta mengenai OG berikut ini :

1. OG Cetak Rekor Juara Beruntun

edit / wykrhm reddy

Kilas balik perjalanan OG di tahun 2018, mengawali perjalanannya The International 2018 melalui tahap kualifikasi Eropa karena sebelumnya mereka gagal lolos langsung ke The International 2018 lewat sistem DPC, dengan menempuh perjalanan kualifikasi terbuka dan kualifikasi tertutup hingga OG berhasil keluar sebagai juara kualifikasi Eropa mengalahkan Wind and Rain 3-1.

Sempat banyak kritikan dan sindiran dari komunitas dota 2 mengenai roster dadakan mereka karena merekrut Topson seorang pubstar Eropa yang tidak memiliki pengalaman banyak di turnamen besar sekelas The International, 7ckingMad atau Ceb yang awalnya hanya seorang pelatih OG harus menjadi pemain karena kekurangan anggota tim, dan terakhir adalah Ana yang kembali kepelukan OG setelah pada bulan Agustus 2017 meninggalkan OG. Ketiga pemain itu bergabung membentuk roster OG pada bulan Juli 2018.

Singkat cerita, OG berhasil menjuarai The International 2018 julukan mereka disematkan "from Underdog to TI Champions". Mereka kalahkan favorit juara PSG.LGD dengan kemenangan dramatis 3-2.

Berlanjut di The International 2019, kini gelar kutukan TI disematkan ke OG, karena tidak ada satu tim mana pun yang berhasil menjuarai kedua kali secara berturut-turut selama 9 tahun penyelenggara The International.

Namun semua rumor kutukan itu pecah, kembali OG menjadi juara "Back to Back Champions" The International 2019 seletah pupuskan harapan tim Liquid dengan mengalahkan mereka dengan skor 3-1. Ini merupakan sebuah sejarah baru DOTA 2 di kancah The International yang dilampaui tim OG

2. Topson 100% Winrate The International

reddit.com/youravrguser

Perjalanan Topias "Topson" Taavitsainen di skena profesional Dota 2 terbilang masih baru, memulai karir di SFT Esports pada bulan Agustus 2017 dan berpindah ke tim 5 Anchors No Captain pada bulan Desember 2017. Topson juga memperkenalkan meta baru di hero Invoker dengan menggunakan item Meteor Hammer.

Pada bulan Juli 2018, Topson resmi menjalani debutnya bersama OG di The International 2018 untuk tampil pertama kali di The International. Alhasil Topson langsung menjuarai The International dengan mengantongi uang sebesar 2,2 juta USD.

Topson winrate at TI = 100%#DreamOG pic.twitter.com/VVDaRpugiU

— ????? (@mzidan32)

August">

Sebelumnya penghasilan Topson sebelum gabung OG hanya 880 USD, dengan kenaikan signifikan penghasilan tersebut wajar saja Topson menjadi miliader baru di dunia esports khusunya Dota 2.

Berlanjut di The International 2019, banyak cibiran mengenai Topson karena performanya setelah juara The International 2018 sangat berbeda jauh selama musim kompetisi Dota Pro Circuit 2019.

Namun cibiran itu hilang setelah Topson kembali merengkuh gelar kedua The International dalam 2 kali penampilannya di The International. Ini merupakan catatan rekor serta menjadi orang pertama yang memenangkan gelar The International dengan 100% winrate dari 2 ajang penampilan The Internationalnya.

3. Pecahkan Kutukan Juara Selingan Tim World dan Tim China

en.wikipedia.org/wiki/The_International_(Dota_2)

Sejak The International pertama kali digelar tahun 2011 yang dimenangkan NAVI (CIS) dan gelaran The International yang kedua (2012) dimenangkan oleh Invictus Gaming (China) hingga berlanjut sampai trend juara pada tahun ganjil dimenangkan oleh tim World sedangkan tahun genap dimenangkan oleh tim China.

Selama tujuh tahun, para komunitas DOTA 2 sudah memprediksi tim China akan menjuarai The International 2018, karena prediksi itu benar-benar terjadi salah satu tim China yakni PSG.LGD berhasil maju ke Final, PSG.LGD merupakan favorit juara di The International 2018.

Namun kutukan dipecahkan oleh OG (Eropa) predikat sebagai tim Underdog berhasil menyabet gelar pertama mereka, ini merupakan hal "imposible to possible".

4. Ceb Pemain Dadakan

twitter Ceb

Permulaan nama 7ckingMad di kancah skena profesional, dengan nama asli bernama Sebastian Debs pria kelahiran Prancis ini memiliki cerita unik di OG. Awal karir 7ckingMad atau yang sekarang dipanggil Ceb. Bergabung di OG sebagai pelatih pada tahun 2016 hingga 2018 selama dua tahun di OG, Ceb menjadi pelatih terlama dimiliki OG.

Situasi tidak kondusif OG yakni ada perpecahan Notail dengan Fly dan S4. Keduanya memutuskan meninggalkan OG yang sudah lama mereka bela, dengan keluarnya mereka membuat Notail dan Manajemen OG harus cepat mencari pengganti karena The International 2018 beberapa bulan lagi.

Akhirnya Ceb "sang pelatih" menjadi pemain, menggantikan posisi S4 yakni offlaner. Beberapa kalangan DOTA 2 meragukan kemampuan Ceb sebagai pemain offlaner, apalagi pengalaman di The International sebagai pemain belum ada seperti halnya Topson.

Dan keraguan itu di balas dengan menjadi juara The International 2018, hal ini menjadi sejarah baru karena belum ada pelatih yang menjadi pemain dan langsung menjuarai The International.

5. Meta Baru Dipertunjuk OG di The International 2019

dotabuff.com

OG sepertinya selalu menarik untuk digali informasinya, terlebih saat menggunakan meta baru yang mereka pertunjukkan. Hero IO merupakan murni support namun berbeda jika OG yang menggunakan hero ini.

Selama event The International 2019, hero IO dimainkan sebanyak 6 kali oleh OG dan uniknya IO dijadikan carry. Fantastis semua berbuah kemenangan. Tentu ini merupakan hal unik dan rekor 100% kemenangan IO Carry ala OG.

dotashack

Dan tak luput rekor juga disematkan ke Anathan "Ana" Pham sebagai Carry yang sukses memainkan hero IO dengan kemenangan 100%.

6. Pesan Terselubung Ogre Magi Menang Arcana 2019

Wykrhm Reddy

Komunitas Dota 2 sering menghubungkan Ogre Magi dan Windranger dengan OG, semenjak Ogre Magi keluar sebagai juara Arcana mengalahkan Windranger. Pasalnya cocoklogi yang dilakukan komunitas DOTA 2, dengan Ogre Magi dan Windranger.

Terletak di awalan OG-re dan WIN-dranger, selang beberapa hari OG pun menjuarai The International 2019. Entah itu sebuah kebetulan belaka atau menang sudah ditakdirkan.

7. 5 pemain OG Tempatin Peringkat Teratas dengan Total Penghasilan Esports 

esportsearnings.com

Setelah menjuarai 2 kali The International tentu pundi-pundi uang pemain OG bertambah, sebelumnya Kuroky menjadi teratas dalam total raihan terbesar di The International. Namun semenjak para pemain OG menjadi juara 2018 dan 2019, Kuroky harus tersingkir dengan menempati peringkat 6.

Peringkat pertama diduduki oleh Johan "Notail" Sundstein dengan mengumpulkan total uang sebesar 6.8 juta dolar diikuti rekannya Jesse "JerAx" Vainikka 6.4 juta dolar hingga peringkat 5 yakni diisi oleh Topias "Topson" Taavitsainen dengan total uang sebesar 5,4 juta dolar.

8. Drama Notail dengan Fly

twitter tobiwan

Semenjak kepergian Fly serta S4 meninggalkan OG ke tim Evil Geniuses, Notail merasa sakit hati karena merasa dikhianati, perlu diketahui OG pertama kali dibentuk oleh Fly dan Notail dengan awal nama timnya bernama (Monkey) Bussiness pada tahun bulan Agustus 2015.

Kilas balik mengenai persahabatan mereka, pernah bermain 1 tim di Fnatic serta di Secret dan akhirnya membentuk tim OG. Notail menganggap bahwa tim OG bukan sekedar tim esports ada makna yang lebih mendalam yakni keluarga.

Semenjak kehilangan penggawanya, OG terasa pincang namun tidak mau berlarut dalam kekecewaan Notail langsung mencari anggota dan masuklah Topson dan Ceb. 

Saat The International 2018, pertemuan Evil Geniuses melawan OG di upperbracket semifinal. Paling dinanti oleh para komunitas Dota 2, pasalnya drama keduanya akan memanas saat siapa yang paling pantas melaju ke babak Upperbracket selanjutnya.

Munculnya OG sebagai pemenang setelah kalahkan Evil Geniuses skor ketat 2-1, dalam salaman dengan Fly tatapan mata dan ekspresi wajah Notail masih menyimpan amarah. 

Dan drama ini semakin deras, setelah OG menjadi juara The International 2018 dan Evil Geniuses harus tersingkir dari The International 2019 setelah menempati juara ketiga.

Komunitas Dota 2 pun memberikan sebuah meme dengan menyembut pertempuran Narutail vs Sasufly. 

Disaat The International 2019 Shanghai, mereka bertemu kembali dengan tempat yang sama di Upperbracket semifinal, sebagian komunitas Dota 2 melabeli dengan berbagai macam seperti drama Vol.2, ulangan TI hingga dejavu.

Akhirnya OG kembali percundangi Evil Geniuses dengan skor yang sama 2 - 1, para komunitas Dota 2 menanti "shakehand" Fly dan Notail, keduanya ekspresi mereka seperti biasa saja, mungkin mereka sudah melupakan masa lalu masing-masing. Setelah itu OG menjadi juara kembali di tahun ini.

Dari semua itu penjabaran fakta tentang OG penulis IDGS simpulkan bahwa OG merupakan tim yang penuh dengan jalan cerita yang unik dengan bumbu drama yang membuat profesional skena Dota 2 terasa seru dan dinikmati bagi para komunitas Dota 2.

Manakah yang menurut kalian paling favorit?

(OAA/IDGS)